Terpikir dalam benakku seketika. Ketika ku melihat sekekelingku telah berubah. senyum-senyum yang dulu menghiasi wajah-wajahnya kini berubah menjadi kesedihan yang teramat dalam. seperti menyisakan luka batin yang tak kunjung usai. rasanya harapan-harapan indah yang mereka bangun seketika lenyap tak tersisa. bak seorang wanita yang berandai ingin menjadi Cinderella yang selalu bahagia bersama sang Pangeran Impian. Hidup ini memang tak mungkin selalu bahagia. Kesedihan dan kemarahan akan selalu menghiasi hidup. Mungkin seperti hukum alam, bahwa setiap Pertemuan selalu ada Perpisahan. Cepat atau lambat. Tak ada satupun yang tahu kapan perpisahan itu datang kepada Kita, melenyapkan segala asa dan harapan yang kita bangun bersama. Rasanya aku ingin lari dari kenyataan itu. Aku hanya ingin setiap pertemuan tak akan pernah ada perpisahan, agar aku tak pernah merasakan sakitnya kehilangan, Sesaknya terhempas dalam kekecewaan bahwa kenyataan yang tak sesuai dengan harapan. Membayangkannya saja aku tak sanggup. Namun,inilah kenyataan hidup. Walau ku berlari sejauh mungkin, Takdir tak dapat kucegah.
Aku tak pernah berharap lebih selain ingin terus selalu bersamanya hingga akhir. Menemani dan menyayanginya. Hanya aku. Tak boleh ada yang lain lagi dalam hidupmu. Ku buktikan padamu, pada orang-orang yang menyayangimu, bahwa Aku adalah yang terbaik dari semua wanita baik di dunia ini untuk berada disampingmu, menemanimu hingga akhir. Walau ku tak tahu apa yang akan terjadi esok dengan KITA tapi aku selalu berusaha semampuku agar KITA akan terus ada sekarang, esok, lusa, dan di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar