Selasa, 20 Desember 2011

Pertemuan Singkat

   Aku tak tahu mengapa aku bisa ditakdirkan untuk bertemu dengannya.Semuanya terjadi begitu cepat.Diluar dugaanku.Aku bertemu dengannya ketika dia mendapat tugas akhir dari kampusnya untuk mengunjungi sekolahku beberapa bulan ke depan.tadinya aku sama sekali tidak mempunyai perasaan apapun dengannya,jujur aku malah lebih senang mengerjainya jika ia sedang tugas di sekolahku.
    Hingga pada saat-saat akhir Ia bertugas di sekolahku,Ia bercerita banyak tentang pengalaman hidupnya pada Aku dan beberapa temanku.disitu aku mulai bersimpati kepadanya.entah mengapa ceritanya membuat aku merasa ada sesuatu hal yang berbeda pada saat itu.entah kenapa tanpa kusadari aku sering membuat tulisan di Twitterku mengenai dia.hingga suatu hari handphoneku berbunyi menandakan ada sebuah mention baru di Twitterku.
     "ehm..buat siapa ya?" Tulis Dimas di Twitternya ketika Ia mengomentari Tweetku.
      Seketika aku kaget.bagaimana Ia bisa menemukanku di Twitter tanpa bertanya sebelumnya kepadaku.
      "Ini elo?elo ko bisa tau twitter gue????dari mana??" Balasku di Twitter.
      Hari demi hari kami sering berhubungan di Twitter dan Chatting.saling bercerita,saling mengejek satu sama lain.semuanya berjalan dengan cepat.Keesokan harinya teman-teman kelasku mulai membuat ulah.Ya,mereka membuat gosip bahwa aku menyukai ketua kelasku.gosip yang tidak penting dan tentu saja menjengkelkan.kala itu aku sedang mengejek Dimas yang sedang bertugas.Tiba-tiba salah satu temanku mulai melancarkan aksinya membuat gosip yang sama di depan Dimas.Sungguh sangat memalukan!
       Pada malam harinya,handphoneku berbunyi.kali ini bukan menandakan ada mention di Twitterku,melainkan sebuah chat di Blackberry Messengger.Dan ternyata itu dari Dimas.
       "eh,gue mau tanya deh.gosip yang tadi temen lo bilang bener ya?lo suka sama ketua kelas lo?" Tulis Dimas di chat yang ditujukan padaku.
           "hah?hahaha emang kenapa?" balasku
       "gak apa-apa.tanya aja ko.gak boleh?" Dimas membalas
       "ya tapi kenapa?kayaknya mau tau banget?gue gak jawab kalau gak ada alasan pasti." Balasku dengan ketus.
        "kalau Cemburu gimana?" Ujar Dimas.
        "hah?apa?cemburu?serius lo?hahaha." Ujarku tak percaya.
        "Serius." Jawabnya singkat.Seketika aku kaget mendengar jawabannya.Lalu dia kembali mengirim chat.
        "gue suka sama lo.gue juga gak tau kenapa." Ujarnya.Aku dilema.entah jawaban apa yang akan kubalas.aku mengiyakannya,Tapi kemudian aku merubah keputusanku,aku menolaknya.Ya,menolaknya.   
        Keesokan harinya,Aku bertemu dengannya di depan kelasku.Namun,ada yang berbeda dari sikapnya.tak mengejekku,bahkan tak menyapaku.Aku bingung,aku mencoba mengingat tentang kemarin.Tapi aku tak menemukan jawaban.Akhirnya,aku pun memberanikan diri mengirim sebuah Chat padanya dan bertanya ada apa dengan perubahan sikapnya.
         "Gue benci sama lo.gue benci lo gak jujur sama perasaan lo ke gue." dibalasnya chatku.
         "gak jujur?apa maksudnya?gue gak ngerti sama sekali." Balasku
         "gue baca apa yang lo tulis di Twitter semalem." Balasnya
         "Twitter?" Aku mencoba mengingat apa yang aku tulis di Twitter semalam.lalu aku kembali melanjutkan.
         "gue gak maksud bohong.gue hanya bingung sama perasaan gue.tapi kalau yang lo bilang semalam benar,gue butuh bukti." Ujarku serius.
         "besok lo gak ada acara kan?gue mau ketemu sama lo." Tanya Dimas.
         "hmm...gak ada yaudah gue tunggu besok." Balasku.

          Keesokannya aku bertemu dengannya di sebuah taman.Ia mengutarakan semua perasaannya kepadaku dan aku menerimanya.Entah mengapa aku bisa tiba-tiba menerimanya.Namun,ada hal yang Ia minta padaku.Ia tak ingin teman-temanku tahu tentang hubunganku mengingat Ia masih belum menyelesaikan tugasnya di sekolahku.Aku tak yakin dapat kutepati,Namun Ia berusaha meyakinkanku,aku pun akhirnya mengiyakannya.
          Sejak itu,aku dan dia semakin dekat.Chatting,telpon,dan bertemu lalu mengobrol banyak hal.aku menikmati kebersamaan itu.Ia sering bertanya kepadaku bagaimana perasaanku padanya,Namun aku tak pernah menjawabnya karena aku masih bingung.Hingga pada suatu hari...
          "Cieeeee,ada yang pacaran sama Dimas lo!" Ujar salah satu teman sekelasku.Aku kaget.Tak percaya mereka akhirnya tau bahwa aku dan Dimas berpacaran.seketika berita itu menyebar seantero kelasku.Aku malu.Dan aku.....takut Dimas mengetahuinya dan marah padaku.Aku tak tahu harus berbuat apa,aku belum mengatakannya pada Dimas.aku berusaha mentupinya.Hingga akhirnya Dimas mengetahuinya dan Tiba-tiba membuat keputusan tanpa memikirkan sedikit pun perasaanku.Aku pun belum sempat mengatakan kepadanya bahwa Aku sekarang sudah yakin dengan perasaanku yang juga mencintainya.Namun,apa boleh buat dia memutuskan hubungan secara tiba-tiba tanpa dapat dicegah.Dia bilang demi kebaikanku dan dia.Tapi,kurasa bukan untuk kebaikanku melainkan kebaikannya.
            Aku memang belum sempat mengatakan bahwa aku juga mencintainya,Tapi kuharap dengan aku menerima keputusannya yang jelas menyakitiku,Aku bisa membuktikan perasaanku kepadanya dengan mengorbankan perasaanku untuk kebaikannya.lima belas hari bukan waktu yang lama untuk menjalin sebuah hubungan,Namun apa daya ini sudah jadi keputusannya.Terima kasih sudah mengisi hariku dengan kebahagiaan walau hanya dengan "Pertemuan Singkat"
         







Tidak ada komentar:

Posting Komentar